Cincin Tunangan di Kabupaten Sijunjung
Pusing Memilih Merek Cincin Nikah? Ikuti saja empat petunjuk ini!
Pernikahan ialah untuk seumur hidup. Karena itu, cincin nikahnya pun harus tahan lama.
Dalam menilai cincin kawin yang bakal dibeli, tidak sedikit pasangan yang melulu mendasarkan pilihannya pada desain. Selama desainnya mereka suka dan harganya masuk hitungan, maka cincinnya dibeli. Padahal, brand cincin pun seharusnya dipertimbangkan sebab desain yang sama yang diciptakan oleh dua perusahaan cincin kawin yang bertolak belakang akan menghasilkan dua cincin yang kualitasnya berbeda. Kita tentu mau cincin nikah yang duratif ‘kan? Kalau tidak guna diwariskan ke anak ketika ia menikah kelak, sangat tidak untuk diperlihatkan ke anak cucu sambil menceritakan bagaimana kita bertemu pasangan kita dulu.
Berikut ini hal-hal yang mesti kita pertimbangkan dalam memilih brand cincin kawin.
Kualitas Pengerjaan
Kualitas cincin yang bagus tampak dari kerapihan buatannya. Semakin canggih teknologi yang digunakan, semakin apik buatannya. Semakin manual pengerjaannya, semakin kasar hasilnya. Coba saja bandingkan cincin produksi toko-toko emas di pusat perniagaan emas di Jakarta dengan cincin bermerek internasional laksana Tiffany and Co. Bahkan orang awam perhiasan dengan mata telanjang juga dapat menyaksikan perbedaannya!
Perhiasan keluaran perusahaan-perusahaan level internasional ini digarap menggunakan teknologi tinggi, mulai dari A hingga Z proses pembuatan. Desainnya digambar oleh desainer perhiasan memakai teknologi 3D design. Setting berliannya (penempatan berlian ke dalam frame cincin) dilaksanakan oleh profesional. Molding, casting, polishing, finishing dan plating, semuanya dilaksanakan dengan teknologi. Pusat penciptaan dan pemasaran perhiasan berteknologi dunia ini terdapat di Hong Kong. Karena tersebut lah sejumlah vendor perhiasan di Indonesia menuliskan bahwa perhiasannya berasal dari Hong Kong. Tapi yang mesti dijamin lagi, yang impor dari Hong Kong tersebut frame-nya saja atau benar-benar – ibarat mobil – completely build up (CBU) dari Hong Kong. Kalau frame-nya saja, berarti setting berliannya dilaksanakan oleh lokal.
Salah satu perusahaan perhiasan yang meluangkan cincin kawin CBU dari Hong Kong ialah Tiaria. Jadi cincinnya memang sepenuhnya mengisi standar internasional dan melalui quality checking yang ketat di Hong Kong.
Material Yang Digunakan
Kualitas bahan baku sebuah produk turut menilai kualitas hasil akhir produk tersebut. Pada cincin kawin, material utama yang digunakan ialah logam dan batu permata. Logamnya seringkali emas, batu permatanya seringkali berlian. Standar internasional guna emas pada perhiasan ialah 18 karat (18K) atau, dengan kata lain, kandungan emasnya 75%. Cara hitungnya ialah membagi 18 dengan 24 sebab emas murni ialah 24 karat. Ada memang perhiasan 9 karat, 14 karat, sampai 22 karat; namun standar internasional guna perhiasan ialah 18 karat sebab terbukti lebih powerful untuk pemakaian sehari-hari (tidak selunak 22 karat lagipula 24 karat), dan paling jarang memunculkan iritasi kulit (tidak laksana emas 9K atau 14K yang kandungan emasnya lebih sedikit). Sesuai standar internasional, perusahaan pembuat perhiasan mesti menyebutkan informasi mengenai material perhiasan di masing-masing perhiasan produksinya. Kenapa? Karena bila hanya disaksikan dari luar, cincin emas 14K tampak sama dengan cincin emas 18K. Jadi, bila Anda melakukan pembelian perhiasan, lagipula cincin kawin, periksa lah apakah terdapat terukir di perhiasan itu informasi mengenai materialnya. Misalnya, bila perhiasan tercipta dari emas 18 karat, maka terdapat ukiran “Au750” (artinya Aurum/emas 75%) atau ukiran “G18K” (artinya Gold/emas 18 karat). Contoh lain, bila perhiasan tercipta dari perak, maka terdapat ukiran “S925” yang dengan kata lain Silver/perak 92,5%. Kalau ukirannya mengindikasikan “Pt950” maka dengan kata lain perhiasan tersebut tercipta dari Platinum dengan purity/kemurnian 95%. Ukiran ini tidak melulu ada di cincin loh… Di SEMUA tipe perhiasan seharusnya ada, bila memang standar pembuatannya mengekor standar internasional. Di kalung, seringkali ukirannya terdapat di ujung kalungnya. Di liontin, seringkali ukirannya terdapat di unsur belakang. Di anting, seringkali juga terdapat di unsur belakang. Semakin kecil perhiasannya, seringkali anting, maka semakin kecil ukuran hurufnya sampai-sampai kadang butuh memicingkan mata untuk dapat membacanya. Tapi intinya, ukiran ini mesti tidak jarang kali ada di perhiasan berstandar internasional. Kenapa? Perhiasan seringkali terbuat dari logam yang berharga. Semakin besar kandungan logam berharga yang digunakan, semakin mahal ongkos produksinya. Karena kandungan logam tidak kelihatan terlihat luar oleh mata telanjang, maka produsen perhiasan yang nakal dapat saja meminimalisir kandungan logamnya. Misalnya kandungan emas yang mestinya 75% dikurangi menjadi 60%. Kalau informasi ini tidak terukir di perhiasan, maka ketika perhiasan dicek di laboratorium dan diketemukan bahwa kandungannya melulu 60%, perusahaan tidak terlalu dapat dituntut sebab tidak terdapat bukti tertulis bahwa perusahaan menuliskan bahwa perhiasan itu berisi emas 75%.
Nah, bagaimana kenyataannya di Indonesia? Ada perusahaan lokal yang mengekor standar internasional ini, ada pun yang tidak. Sebagai pembeli, anda lah yang mesti pintar. Jangan melulu bertanya ke penjaja “ini dari emas kan ya?” karena seringkali penjual akan membalas “ya, emas”. Tanyalah, “ini emas berapa karat?”. Dan ketika penjual membalas “18 karat”, maka carilah ukiran Au750 atau G18K di perhiasan yang akan anda beli itu. Kalau anda tidak dapat menemukannya, tinggalkan! Kemungkinan besar emasnya tidak cukup dari 18 karat.
Kalau inginkan berpikiran lebih buruk lagi, dapat jadi terdapat perusahaan yang, walaupun kandungan emas di perhiasannya tidak cukup dari 75%, tetap mengukir “18K” di perhiasan produksinya tersebut. Karena tersebut lah tidak sedikit toko perhiasan yang melulu mau menerima buyback perhiasan yang berasal dari tokonya sendiri, tidak mau bila perhiasannya berasal dari toko lain. Kenapa? Salah satu alasannya sebab tidak yakin dengan kandungan emasnya!
Memang sih cincin kawin bukan untuk dipasarkan kembali. Tapi tidakkah anda mau pasangan anda mendapatkan cincin terbaik yang tidak menciptakan kulitnya iritasi karena kandungan emasnya tidak cukup dari seharusnya? Bukankah anda mau cincin emas anda melambangkan keaslian cinta kita? Apakah anda tega menyerahkan cincin emas yang ‘bukan emas’ pada pasangan kita melulu karena tidak banyak perbedaan harga?
Kalau Anda hendak mendapatkan cincin kawin yang dipasarkan di Indonesia namun berstandar internasional, di antara pilihannya ialah Tiaria. Cincin kawin dan cincin tunangan Tiaria tercipta dari emas 18 karat yang dengan kata lain kadar emasnya benar-benar 75% emas, tidak tidak cukup sedikit pun. Sesuai standar internasional, Tiaria berani menyebutkan “Au750” di unsur dalam masing-masing cincin emasnya dan berani bila cincin emasnya diuji di laboratorium mana juga di semua dunia.
Jaminan Perawatan
Hampir seluruh orang mengharapkan pasangannya menggunakan cincin kawinnya masing-masing hari, seumur hidup. Pemakaian yang reguler dan berkepanjangan ini pasti lama kelamaan menciptakan cincin kawin tidak berkilau seindah ketika hari pernikahan dulu. Karena itu, dalam melakukan pembelian cincin kawin, sangat urgen untuk memahami apa saja garansi perawatan after-sales service yang ditawarkan oleh penjual.
Walau cincin emas tidak bakal berubah warna menjadi hitam laksana halnya cincin perak, cincin emas tetap bisa terlihat kusam dampak pemakaian. Kita memang dapat membersihkannya dari debu dengan lap khusus, namun lebih baik lagi bila anda membawanya ke toko perhiasan untuk dimurnikan atau dicuci, laksana halnya bila anda ke toko kacamata guna kacamata kita dimurnikan atau dibersihkan di sana. Carilah toko perhiasan yang meluangkan jasa cuci perhiasan ini dengan gratis, sebagai unsur dari servisnya.
Setelah sejumlah tahun pemakaian, bakal tiba saatnya kala pencucian perhiasan tidak menuntaskan masalah. Saat ini terjadi, gold coating solusinya. Jadi, cincin emas dilapisi lagi dengan emas sampai-sampai kilaunya terlihat sempurna lagi. Di Indonesia, nyaris tidak terdapat yang menawarkan jasa ini dengan cuma-cuma.
Biasanya, berat badan bakal meningkat setelah sejumlah tahun pernikahan. Bagi perempuan, seringkali karena berisi dan mencetuskan anak. Berat badan yang bertambah berarti jari yang menggemuk dan cincin kawin yang menjadi kekecilan. Apakah mesti beli cincin kawin baru? Apakah mesti tidak menggunakan cincin kawin lagi guna selamanya? Tidak mesti begitu, sebab ada penyelesaian resizing. Jadi cincinnya tetap sama, melulu saja ukurannya diperbesar (diperkecil juga dapat kalau memang kebutuhannya demikian).
Salah satu perusahaan yang menyeluruh mempunyai jasa cleaning, gold coating, dan resizing ialah Tiaria. Cleaning dapat dilakukan kapan saja dan berapa kali pun, gold coating dapat dilakukan satu tahun sekali, dan resizing dapat dilakukan sekali. Resizing yang melulu sekali ini demi kualitas cincin sebab resizing berkali-kali dapat menciptakan settingan batu permatanya tidak sekuat tadinya sehingga mudah lepas. Jaminan perawatan cincin yang mencakup Cleaning, Gold Coating, dan Resizing ini diserahkan Tiaria guna seumur hidup, dan gratis!
Harga yang sesuai
“Ada harga, terdapat barang” ialah prinsip yang berlaku umum. Misalnya, bila desain cincin khayalan kita membutuhkan tujuh berlian, maka pastinya harganya lebih mahal dari cincin dengan melulu lima berlian. Bagaimana caranya supaya kita tetap menemukan cincin berdesain opsi kita namun dengan harga yang masuk bujet? Jawabannya ialah dengan mengolah spesifikasi cincin, dalam urusan ini ialah spesifikasi berliannya. Misalnya dari yang awalnya F color dan VVS clarity, diturunkan menjadi J Color dan SI clarity. Ukuran besar berliannya tetap sama, desain cincinnya tetap sama, dan berliannya tetap berlian (bukan diganti jadi zircon yang ialah batu produksi pabrik!). Perubahan spesifikasi berlian ini tidak dapat dipisahkan dengan mata telanjang. Hanya tampak di sertifikat perhiasan. Jadi tidak boleh kuatir ya.
Tidak tidak sedikit toko perhiasan yang dapat melakukan evolusi spesifikasi perhiasan laksana ini karena seringkali kita bermukim pilih cincin dari etalase, untuk lantas di-resize lebih banyak atau lebih kecil cocok ukuran jari anda dan untuk lantas diukir dengan nama kita. Salah satu perusahaan perhiasan yang dapat melakukan evolusi spesifikasi tanpa mengolah desain dan tampilan cincin ialah Tiaria. Tinggal beritahu Tiaria laksana apa desain cincin opsi Anda dan berapa bujet Anda, maka Tiaria bakal memberitahu Anda opsi apa saja yang kita punya. Bahkan bila penurunan spesifikasi berlian tetap tidak masuk ke bujet Anda, Tiaria mempunyai opsi guna menggantinya dengan white topaz, yakni natural gemstone (bukan produksi seperti halnya zircon) yang terlihat luar tetap terlihat laksana berlian.
Pernikahan ialah untuk seumur hidup. Karena itu, cincin nikahnya pun harus tahan lama.
Dalam menilai cincin kawin yang bakal dibeli, tidak sedikit pasangan yang melulu mendasarkan pilihannya pada desain. Selama desainnya mereka suka dan harganya masuk hitungan, maka cincinnya dibeli. Padahal, brand cincin pun seharusnya dipertimbangkan sebab desain yang sama yang diciptakan oleh dua perusahaan cincin kawin yang bertolak belakang akan menghasilkan dua cincin yang kualitasnya berbeda. Kita tentu mau cincin nikah yang duratif ‘kan? Kalau tidak guna diwariskan ke anak ketika ia menikah kelak, sangat tidak untuk diperlihatkan ke anak cucu sambil menceritakan bagaimana kita bertemu pasangan kita dulu.
Berikut ini hal-hal yang mesti kita pertimbangkan dalam memilih brand cincin kawin.
Kualitas Pengerjaan
Kualitas cincin yang bagus tampak dari kerapihan buatannya. Semakin canggih teknologi yang digunakan, semakin apik buatannya. Semakin manual pengerjaannya, semakin kasar hasilnya. Coba saja bandingkan cincin produksi toko-toko emas di pusat perniagaan emas di Jakarta dengan cincin bermerek internasional laksana Tiffany and Co. Bahkan orang awam perhiasan dengan mata telanjang juga dapat menyaksikan perbedaannya!
Perhiasan keluaran perusahaan-perusahaan level internasional ini digarap menggunakan teknologi tinggi, mulai dari A hingga Z proses pembuatan. Desainnya digambar oleh desainer perhiasan memakai teknologi 3D design. Setting berliannya (penempatan berlian ke dalam frame cincin) dilaksanakan oleh profesional. Molding, casting, polishing, finishing dan plating, semuanya dilaksanakan dengan teknologi. Pusat penciptaan dan pemasaran perhiasan berteknologi dunia ini terdapat di Hong Kong. Karena tersebut lah sejumlah vendor perhiasan di Indonesia menuliskan bahwa perhiasannya berasal dari Hong Kong. Tapi yang mesti dijamin lagi, yang impor dari Hong Kong tersebut frame-nya saja atau benar-benar – ibarat mobil – completely build up (CBU) dari Hong Kong. Kalau frame-nya saja, berarti setting berliannya dilaksanakan oleh lokal.
Salah satu perusahaan perhiasan yang meluangkan cincin kawin CBU dari Hong Kong ialah Tiaria. Jadi cincinnya memang sepenuhnya mengisi standar internasional dan melalui quality checking yang ketat di Hong Kong.
Material Yang Digunakan
Kualitas bahan baku sebuah produk turut menilai kualitas hasil akhir produk tersebut. Pada cincin kawin, material utama yang digunakan ialah logam dan batu permata. Logamnya seringkali emas, batu permatanya seringkali berlian. Standar internasional guna emas pada perhiasan ialah 18 karat (18K) atau, dengan kata lain, kandungan emasnya 75%. Cara hitungnya ialah membagi 18 dengan 24 sebab emas murni ialah 24 karat. Ada memang perhiasan 9 karat, 14 karat, sampai 22 karat; namun standar internasional guna perhiasan ialah 18 karat sebab terbukti lebih powerful untuk pemakaian sehari-hari (tidak selunak 22 karat lagipula 24 karat), dan paling jarang memunculkan iritasi kulit (tidak laksana emas 9K atau 14K yang kandungan emasnya lebih sedikit). Sesuai standar internasional, perusahaan pembuat perhiasan mesti menyebutkan informasi mengenai material perhiasan di masing-masing perhiasan produksinya. Kenapa? Karena bila hanya disaksikan dari luar, cincin emas 14K tampak sama dengan cincin emas 18K. Jadi, bila Anda melakukan pembelian perhiasan, lagipula cincin kawin, periksa lah apakah terdapat terukir di perhiasan itu informasi mengenai materialnya. Misalnya, bila perhiasan tercipta dari emas 18 karat, maka terdapat ukiran “Au750” (artinya Aurum/emas 75%) atau ukiran “G18K” (artinya Gold/emas 18 karat). Contoh lain, bila perhiasan tercipta dari perak, maka terdapat ukiran “S925” yang dengan kata lain Silver/perak 92,5%. Kalau ukirannya mengindikasikan “Pt950” maka dengan kata lain perhiasan tersebut tercipta dari Platinum dengan purity/kemurnian 95%. Ukiran ini tidak melulu ada di cincin loh… Di SEMUA tipe perhiasan seharusnya ada, bila memang standar pembuatannya mengekor standar internasional. Di kalung, seringkali ukirannya terdapat di ujung kalungnya. Di liontin, seringkali ukirannya terdapat di unsur belakang. Di anting, seringkali juga terdapat di unsur belakang. Semakin kecil perhiasannya, seringkali anting, maka semakin kecil ukuran hurufnya sampai-sampai kadang butuh memicingkan mata untuk dapat membacanya. Tapi intinya, ukiran ini mesti tidak jarang kali ada di perhiasan berstandar internasional. Kenapa? Perhiasan seringkali terbuat dari logam yang berharga. Semakin besar kandungan logam berharga yang digunakan, semakin mahal ongkos produksinya. Karena kandungan logam tidak kelihatan terlihat luar oleh mata telanjang, maka produsen perhiasan yang nakal dapat saja meminimalisir kandungan logamnya. Misalnya kandungan emas yang mestinya 75% dikurangi menjadi 60%. Kalau informasi ini tidak terukir di perhiasan, maka ketika perhiasan dicek di laboratorium dan diketemukan bahwa kandungannya melulu 60%, perusahaan tidak terlalu dapat dituntut sebab tidak terdapat bukti tertulis bahwa perusahaan menuliskan bahwa perhiasan itu berisi emas 75%.
Nah, bagaimana kenyataannya di Indonesia? Ada perusahaan lokal yang mengekor standar internasional ini, ada pun yang tidak. Sebagai pembeli, anda lah yang mesti pintar. Jangan melulu bertanya ke penjaja “ini dari emas kan ya?” karena seringkali penjual akan membalas “ya, emas”. Tanyalah, “ini emas berapa karat?”. Dan ketika penjual membalas “18 karat”, maka carilah ukiran Au750 atau G18K di perhiasan yang akan anda beli itu. Kalau anda tidak dapat menemukannya, tinggalkan! Kemungkinan besar emasnya tidak cukup dari 18 karat.
Kalau inginkan berpikiran lebih buruk lagi, dapat jadi terdapat perusahaan yang, walaupun kandungan emas di perhiasannya tidak cukup dari 75%, tetap mengukir “18K” di perhiasan produksinya tersebut. Karena tersebut lah tidak sedikit toko perhiasan yang melulu mau menerima buyback perhiasan yang berasal dari tokonya sendiri, tidak mau bila perhiasannya berasal dari toko lain. Kenapa? Salah satu alasannya sebab tidak yakin dengan kandungan emasnya!
Memang sih cincin kawin bukan untuk dipasarkan kembali. Tapi tidakkah anda mau pasangan anda mendapatkan cincin terbaik yang tidak menciptakan kulitnya iritasi karena kandungan emasnya tidak cukup dari seharusnya? Bukankah anda mau cincin emas anda melambangkan keaslian cinta kita? Apakah anda tega menyerahkan cincin emas yang ‘bukan emas’ pada pasangan kita melulu karena tidak banyak perbedaan harga?
Kalau Anda hendak mendapatkan cincin kawin yang dipasarkan di Indonesia namun berstandar internasional, di antara pilihannya ialah Tiaria. Cincin kawin dan cincin tunangan Tiaria tercipta dari emas 18 karat yang dengan kata lain kadar emasnya benar-benar 75% emas, tidak tidak cukup sedikit pun. Sesuai standar internasional, Tiaria berani menyebutkan “Au750” di unsur dalam masing-masing cincin emasnya dan berani bila cincin emasnya diuji di laboratorium mana juga di semua dunia.
Jaminan Perawatan
Hampir seluruh orang mengharapkan pasangannya menggunakan cincin kawinnya masing-masing hari, seumur hidup. Pemakaian yang reguler dan berkepanjangan ini pasti lama kelamaan menciptakan cincin kawin tidak berkilau seindah ketika hari pernikahan dulu. Karena itu, dalam melakukan pembelian cincin kawin, sangat urgen untuk memahami apa saja garansi perawatan after-sales service yang ditawarkan oleh penjual.
Walau cincin emas tidak bakal berubah warna menjadi hitam laksana halnya cincin perak, cincin emas tetap bisa terlihat kusam dampak pemakaian. Kita memang dapat membersihkannya dari debu dengan lap khusus, namun lebih baik lagi bila anda membawanya ke toko perhiasan untuk dimurnikan atau dicuci, laksana halnya bila anda ke toko kacamata guna kacamata kita dimurnikan atau dibersihkan di sana. Carilah toko perhiasan yang meluangkan jasa cuci perhiasan ini dengan gratis, sebagai unsur dari servisnya.
Setelah sejumlah tahun pemakaian, bakal tiba saatnya kala pencucian perhiasan tidak menuntaskan masalah. Saat ini terjadi, gold coating solusinya. Jadi, cincin emas dilapisi lagi dengan emas sampai-sampai kilaunya terlihat sempurna lagi. Di Indonesia, nyaris tidak terdapat yang menawarkan jasa ini dengan cuma-cuma.
Biasanya, berat badan bakal meningkat setelah sejumlah tahun pernikahan. Bagi perempuan, seringkali karena berisi dan mencetuskan anak. Berat badan yang bertambah berarti jari yang menggemuk dan cincin kawin yang menjadi kekecilan. Apakah mesti beli cincin kawin baru? Apakah mesti tidak menggunakan cincin kawin lagi guna selamanya? Tidak mesti begitu, sebab ada penyelesaian resizing. Jadi cincinnya tetap sama, melulu saja ukurannya diperbesar (diperkecil juga dapat kalau memang kebutuhannya demikian).
Salah satu perusahaan yang menyeluruh mempunyai jasa cleaning, gold coating, dan resizing ialah Tiaria. Cleaning dapat dilakukan kapan saja dan berapa kali pun, gold coating dapat dilakukan satu tahun sekali, dan resizing dapat dilakukan sekali. Resizing yang melulu sekali ini demi kualitas cincin sebab resizing berkali-kali dapat menciptakan settingan batu permatanya tidak sekuat tadinya sehingga mudah lepas. Jaminan perawatan cincin yang mencakup Cleaning, Gold Coating, dan Resizing ini diserahkan Tiaria guna seumur hidup, dan gratis!
Harga yang sesuai
“Ada harga, terdapat barang” ialah prinsip yang berlaku umum. Misalnya, bila desain cincin khayalan kita membutuhkan tujuh berlian, maka pastinya harganya lebih mahal dari cincin dengan melulu lima berlian. Bagaimana caranya supaya kita tetap menemukan cincin berdesain opsi kita namun dengan harga yang masuk bujet? Jawabannya ialah dengan mengolah spesifikasi cincin, dalam urusan ini ialah spesifikasi berliannya. Misalnya dari yang awalnya F color dan VVS clarity, diturunkan menjadi J Color dan SI clarity. Ukuran besar berliannya tetap sama, desain cincinnya tetap sama, dan berliannya tetap berlian (bukan diganti jadi zircon yang ialah batu produksi pabrik!). Perubahan spesifikasi berlian ini tidak dapat dipisahkan dengan mata telanjang. Hanya tampak di sertifikat perhiasan. Jadi tidak boleh kuatir ya.
Tidak tidak sedikit toko perhiasan yang dapat melakukan evolusi spesifikasi perhiasan laksana ini karena seringkali kita bermukim pilih cincin dari etalase, untuk lantas di-resize lebih banyak atau lebih kecil cocok ukuran jari anda dan untuk lantas diukir dengan nama kita. Salah satu perusahaan perhiasan yang dapat melakukan evolusi spesifikasi tanpa mengolah desain dan tampilan cincin ialah Tiaria. Tinggal beritahu Tiaria laksana apa desain cincin opsi Anda dan berapa bujet Anda, maka Tiaria bakal memberitahu Anda opsi apa saja yang kita punya. Bahkan bila penurunan spesifikasi berlian tetap tidak masuk ke bujet Anda, Tiaria mempunyai opsi guna menggantinya dengan white topaz, yakni natural gemstone (bukan produksi seperti halnya zircon) yang terlihat luar tetap terlihat laksana berlian.
Komentar
Posting Komentar